Rabu, 18 November 2009

Ciri-ciri Wanita Shalihah

Rasulullah saw bersabda:

“ Jika wanita shalat lima waktunya, berpuasa di bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya,’ Masuklah ke dalam surga dari pintu surga mana saja yang kamu sukai.’” ( Hadits Riwayat Ibnu Hibban, Thabrani ).

Dalam surat Al Ahzab ayat 35 disebutkan beberapa sifat wanita shalihah, di antaranya yaitu; Taat, jujur, sabar, khusyu’, dermawan, suka berpuasa, memelihara kehormatannya dan banyak berdzikir kepada Allah swt.
Syaikh Abdul Halim mengatakan bahwa wanita-wanita shalihah adalah “ Qonitaat” ( orang yang taat ) dan “Hafizhaat” ( orang yang menjaga diri ) saat suami tidak ada.

Dalam pembahasan ini akan diterangkan mengenai beberapa dari sifat-sifat tersebut, dan yang lainnya akan diterangkan dalam bagian yang lain. Sifat-sifat/ cirri-ciri tersebut adalah:
1. Menjaga sholat 5 waktu
Shalat adalah salah satu kewajiban umum yang telah Allah perintahkan kepada Umat Islam baik lelaki maupun perempuan. Nabi saw bersabda,” Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa mendirikannya, berarti ia telah mendirikan agama, dan barangsiapa meninggalkannya, berarti ia telah menghancurkan agama.” ( Hadit Riwayat Baihaqi )

Seorang wanita shalihah meyakini bahwa shalat adalah ibadah yang sangat istimewa, sehingga tidak mungkin ia melalaikan shalatnya. Ia bukan hanya beristiqomah dalam menjalankannya, tetapi juga menjaga segala hal yang berhubungan dengannya. Ibnu Abbas r.a. berkata tentang maksud Surat Maryam: 59, atau Surah Al Maa’uun:4-5, bahwa melalaikan sholat bukan hanya meninggalkan sholat begitu saja, tetapi termasuk juga melalaikan waktunya, atau mengakhirkan waktunya dari waktu yang tepat. Jika maksudnya memang demikian, maka melalaikan waktu shalat juga termasuk kategori melalaikan sholat. Maka orang yang melalaikan waktu sholat ( tidak menjaga/ suka mengakhirkan waktu sholat ) pun akan mendapatkan balasan berupa “ ghayya’ ataupun neraka Wail.

Allah telah memberi kemudahan bagi kaum wanita muslimah dalam menunaikan sholat, yang tidak disamakan seperti kaum lelaki. Bagi wanita, hanya ada dua aturan dalam melaksanakannya. Lebih ringan dan mudah, tetapi mempunyai ganjaran dan pahala yang sama besarnya dengan kaum lelaki. Ini adalah karena rasa kasih-Nya terhadap kaum wanita, demi terjaganya wanita dari segala fitnah. Kedua aturan itu adalah:

1> Lebih utama dilaksanakan di rumah. Sekali lagi, bahkan meskipun dilaksanakan di rumah dan hanya bersendirian, tetapi ia tetap akan mendapatkan pahala yang sama dengan kaum lelaki yang melaksanakan sholat berjamaah di masjid.
2> Dilaksanakan pada awal waktu.
Nabi saw bersabda,” Amalan yang paling utama adalah sholat tepat pada waktunya.” Hadits ini ditujukan kepada kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan.
Melalaikan waktu sholat dengan sengaja, berarti mengundang murka Allah atas dirinya. Nabi saw bersabda,” Tiga orang yang sholatnya tidak akan diterima oleh Allah swt yaitu: a. Orang yang tidak sholat kecuali setelah lewat waktunya ( dengan sengaja ), b. Imam yang tidak disukai oleh makmumnya, c. Orang yang memperbudak orang merdeka.” ( Hadits Ibnu Majah ).

Menjaga sholat pada waktunya menghasilkan keuntungan duniawi maupun ukhrawi. Dalam urusan duniawi, di antaranya; dijauhkan dari kesulitan rezeqi ketika di dunia. Empat keuntungan ukhrawi adalah: a. Dihindarkan dari siksa kubur, b. Diberikan buku catatan amalnya melalui tangan kanan, c. Melewati jembatan shirat secepat kilat, dan d. Masuk surga tanpa hisab.

Rasulullah saw bersabda,” Jika seorang hamba sholat pada awal waktunya, maka naiklah sholat itu ke langit dengan diliputi nur hingga sampai ke Arsy, lalu ( nur ) itu memohonkan ampunan bagi orang yang sholat seperti itu sampai hari Kiamat, dan ia berkata,” Semoga Allah memeliharamu sebagaimana kamu memeliharaku.” Dan jika seorang hamba mengerjakan sholat tidak tepat pada waktunya, maka naiklah sholat itu ke langit dengan diliputi kegelapan. Dan ketika sampai di langit, sholat itu terlipat bagaikan baju yang rusak, kemudian dilemparkan kembali ke muka orang yang mengerjakannya.” ( Hadits Adz Dzahabi ).

Orang-orang sholih pada jaman dahulu-seperti para shahabat r.hum. – sangat memperhatikan sholat pada awal waktu dengan sungguh-sungguh. Mereka akan sangat bersedih jika mereka tertinggal shalat pada awal waktu atau karena tertinggal shalat berjamaah.

Az Zuhri rah.a bercerita,” Pada suatu ketika, aku masuk ke tempat Anas bin Malik r.a. di Damsyik dan kujumpai ia sedang menangis. Aku bertanya,’ Mengapa engkau menangis?’ Beliau menjawab,’ Aku tidak mengetahui sesuatu yang telah kudapatkan, kecuali shalat ini. Tetapi ternyata kini orang-orang telah mengabaikannya.’
Al Kannany rah.a. menerangkan bahwa mengabaikan sholat yang dimaksud di sini adalah mengakhirkan waktunya, bukan meninggalkannya sama sekali. ( Bukhari )

2. Gemar Berpuasa

Allah swt berfirman,
“ Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian puasa sebagaimana yang telah diwajibkan ke atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.” ( Al Baqarah: 183 )

Rasulullah saw bersabda,” Segala kebaikan anak Adam dilipatgandakan pahalanya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah swt berfirman,’ Kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku memberikan pahala kepadanya karena ia telah meninggalkan syahwat dan makan minumnya lantaran Aku.’” ( HR Muslim ). Dalam hadits lain, beliau bersabda,” Puasa itu Junnah ( perisai ). Karena itu jika kamu sedang berpuasa, janganlah mengucapkan kata-kata yang buruk, keji dan yang membangkitkan syahwat. Dan janganlah ia mendatangkan hiruk pikuk, hangar binger.”

Diriwayatkan bahwa puasa dan Al Qur’an akan memohon syafa’at bagi pelakunya kepada Allah, dengan berkata,” Ya Allah, aku telah menghalanginya dari makan dan memenuhi syahwat pada siang hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at baginya.” Maka syafaat keduanya diterima oleh Allah swt. ( Hadits Riwayat Ahmad ).

Wanita shalihah selalu menunaikan shaum Ramadhan dan puasa-puasa lainnya selama tidak dalam keadaan berhalangan. Puasa-puasa sunnah lainnya adalah; Puasa Arafah, Puasa ‘Asyura dan Tasu’a, Puasa 6 hari pada bulan Syawwal, Puasa 3 hari putih, Puasa Senin Kamis dan lain-lain.

Imam Al Ghazali rah.a. menuliskan ada 3 tingkatan manusia dalam mengerjakan puasa: a. Hanya memenuhi syari’at, meninggalkan makan minum dan syahwat. b. Selain menahan dari makan dan minum dan syahwat, juga menahan lidah, pandangan dan anggota badan lainnya. c. Selain melakukan hal-hal di atas, hatinya juga betul-betul bertawajuh/ fokus hanya kepada Allah dan memeliharanya dari selain Allah. ( Ihya Ulumuddin )
Dengan berpuasa akan mendidik kepada ketaqwaan, yaitu dengan belajar menahan hawa nafsu dan mentaati sepenuhnya hokum agama.

3. Ciri lainnya

Selanjutnya Imam Nawawi rah.a. dalam Kitab Syarah Uqudul Lujain, mengutip sabda Rasulullah saw tentang wanita penghuni surga. Beliau bersabda,” Empat wanita yang berada di surga, yaitu: (1) Wanita yang memelihara dirinya, taat kepada Allah dan suami, banyak anaknya, serta sabar, (2) Menerima apa yang ada walaupun sedikit bersama suaminya dan bersifat pemalu. (3) Jika suaminya pergi, maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya. Jika suaminya berada di rumah maka ia menjaga lisannya dari menyakiti suami. (4) Wanita yang ditinggal mati suaminya, sedangkan ia mempunyai anak yang masih kecil-kecil lalu ia menahan dirinya, memelihara dan mendidik anak-anaknya, serta berbuat baik kepada mereka dan tidak menikah lagi karena takut menyia-nyiakan mereka.”

Adapun 4 wanita yang berada di neraka adalah: (1) Wanita yang jelek lisannya kepada suaminya. Jika suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya. Jika suaminya berada di rumah, ia menyakiti suaminya dengan ucapannya. (2) Wanita yang membebani suaminya dengan bermacam-macam tuntutan, yang suami tidak mampu melakukannya. (3) Wanita yang tidak menutupi dirinya dari laki-laki lain dan ia keluar dari rumahnya dengan berhias. (4) Wanita yang sama sekali tidak mempunyai keinginan kecuali makan, minum dan tidur. Ia tidak memiliki gairah untuk mengerjakan shalat, untuk mentaati Allah, mentaati Rasul dan suaminya. Maka jika ada wanita memiliki sifat-sifat seperti ini, ia adalah wanita yang terlaknat dan ahli neraka, kecuali jika ia bertaubat.

Demikianlah beberapa cirri-ciri utama wanita shalihah, sekaligus sebagai keistimewaan mereka dari Allah swt. Seandainya hal ini dipahami dengan benar, maka dengan sedikit bersusah payah dalam mentaati agama, seorang wanita shalihah dapat mendahului laki-laki shalih untuk memasuki surganya Allah swt.
Read More or Baca Lebih Detil..

Peranan Wanita Shalihah

Rasulullah saw bersabda,” Kejahatan satu orang wanita jahat adalah setara dengan kejahatan seribu orang laki-laki. Kebaikan satu orang wanita yang sholihah adalah seperti amalannya tujuh puluh ( 70 ) orang-orang shiddiqin.” ( HR Abu Syaikh ).

Alim ulama mengatakan bahwa ‘Shiddiqin’ adalah derajat para wali Allah. Hal ini menunjukkan ketinggian derajat seorang wanita shalihah. Kaum wanita memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap roda kehidupan dunia ini, bahkan terhadap kaum laki-laki sekalipun.

Syaikh Ibrahim Ali mengatakan bahwa seorang wanita jika sudah dominan dalam kehidupan pria, maka ia akan menjadi buah hati dan ruhnya, bahkan ia akan menjadi segenap badan dan perasaan pria. Semua tindakan kebaikan atau kejahatan yang dilakukan seorang pria, adalah karena dorongan dari wanita.

Pikiran dan amalan para wanita muslimah ikut serta berhembus dengan angin, mengalir dengan air, menyatu dengan tanah, tanpa memerlukan kendaraan untuk membawanya, tanpa memerlukan tenaga untuk mengangkutnya. Kebaikankah yang akan merebak, ataukah kejahatan, semua bergantung kepada amalan para wanita.

Selanjutnya beliau mengatakan, bahwa banyak ulama dan para tokoh jika tergoda oleh wanita, maka rusaklah perjalanan hidupnya. Hal itu bukan disebabkan karena kepandaian wanita lebih jauh dan lebih luas daripada laki-laki, tetapi karena kekuatan ghaib titipan Allah yang menjelma menjadi daya tarik dan pesona wanitalah yang mampu menggoncang pria.

Namun demikian, meskipun kaum wanita juga dikatakan sebagai fitnah, tetapi kata fitnah ini harus diartikan dengan maksud positif. Peringatan Allah agar berwaspada terhadap fitnah yang ditimbulkan kaum wanita, sama seperti peringatannya terhadap fitnah harta dan anak-anak, tidak berarti semuanya buruk dan jahat. Namun sebagai ungkapan bahwa sikap yang berlebihan dalam menggantungkan diri pada semua itu bisa berpotensi mencapai suatu batas yang dapat menimbulkan fitnah, dan lupa diri dari dzikrullah.

Disebabkan karena kruang bergaungnya usaha dakwah sesuai dengan sunnah Rasulullah saw, maka nilai dan keutamaan wanita telah menjadi kabur, bahkan tidak sedikit kaum wanita yang telah diselewengkan syetan untuk menjadi pembantu-pembantunya dalam menyebarkan kemungkaran. Wanita telah dijauhkan dari nilai-nilai kemuliaan menuju ke arah derajat yang sangat rendah dan hina. Dan sangat sedikit di antara kaum wanita yang menyadari hakekat keutamaan yang ada pada diri mereka. Nabi saw bersabda,” Permisalan wanita shalihah dari kalangan para wanita adalah seperti burung gagak hitam yang salah satu kakinya berwarna putih.” ( HR Thabrani ).

Ungkapan ini bermakna, betapa sedikitnya wanita yang tergolong menjadi wanita shalihah. Hal ini dimaksudkan agar menjadi renungan dan penghisaban bagi kaum wanita atas keselamatan dirinya, sehingga akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan kesempatan yang sedikit ini, tanpa ada rasa khawatir atau pesimis. Sebagaimana kisah Asiah istri Fir’aun. Di tengah-tengah kaum yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, ia tetap berpegang teguh kepada Allah SWT. Walaupun untuk menjaga keimanan tersebut, ia harus menerima kematian di tangan suaminya sendiri, yaitu Fir’aun La’natullah ‘alaih. Sehingga atas keteguhannya itu, Rasulullah saw bersabda bahwa wanita yang terbak dan paling sempurna adalah Asiah istri Fir’aun dan Maryam a.s. Bahkan Ibnu Qurthubi rah.a. dan Hafizh Ibnu Hajar rah.a. menganggap bahwa mereka berdua adalah Nabiyullah.
Read More or Baca Lebih Detil..

Keutamaan Wanita Shalihah

Rasulullah saw bersabda:
“ Dunia adalah kesenangan sementara. Dan sebaik-baik kesenangan adalah wanita ( istri ) yang shalihah.” ( HR Muslim ).

Wanita shalihah adalah pilihan Allah di dunia ini. Sifat-sifat mereka telah dipuji oleh Allah di dalam firman-Nya,

“ Sesungguhnya lelaki dan wanita yang muslim, lelaki dan wanita yang mukmin, lelaki dan wanita yang taat, lelaki dan wanita yang jujur, lelaki dan wanita yang sabar, lelaki dan wanita yang khusyu’, lelaki dan wanita yang bersedekah, lelaki dan wanita yang berpuasa, lelaki dan wanita yang memelihara kehormatannya, lelaki dan wanita yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” ( QS Al Ahzab: 35 ).

Rasulullah saw bersabda,” Wahai sekalian wanita, sesungguhnya yang paling baik di antara kalian akan memasuki surga sebelum orang yang terbaik di kalangan lelaki. Mereka akan mandi dan memakai minyak wangi dan menyambut suami-suaminya di atas keledai-keledai merah dan kuning. Bersama mereka anak-anak kecil. Mereka seperti batu permata yang berkilauan.” ( Abu Syaikh )..

Wanita shalihah adalah anugerah yang luar biasa dari Allah. Rasulullah saw bersabda,” Di antara kebahagiaan anak Adam, terdapat di dalam 3 hal, yaitu: Wanita yang shalihah, rumah yang baik dan kendaraan yang baik.” ( HR Ahmad ). Sabda beliau yang lainnya,
” Barangsiapa diberi rezeqi oleh Allah seorang wanita yang shalihah, maka Allah telah menolong separuh imannya. Karenanya bertaqwalah kepada Allah untuk separuh yang lainnya.” ( Hadits Riwayat Thabrani ).

Demikian mulianya seorang wanita shalihah, sehingga Abu Sulaiman Ad Darani rah.a. berpendapat,” Istri yang shalihah bukan termasuk dunia, karena istri itu menjadikanmu tempat ( beramal demi ) akhirat.” Dan Muhammad bin Ka’ab berkata mengenai firman Allah,” Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia.” ( QS Al Baqarah: 201 ), bahwa yang dimaksud itu adalah istri yang shalihah.

Imam Dailami rah.a. meriwayatkan bahwa wanita shalihah akan disebut-sebut oleh ahli langit sebagai ‘syahidah’. Dan mereka memang sangat dirindukan oleh penduduk bumi dan langit, bahkan ikan-ikan di lautan pun dengan senang hati mendoakan rahmat dan maghfiroh/ampunan bagi mereka.
Read More or Baca Lebih Detil..